
Presiden RI Tarik Investor Dalam Pembangunan IKN
JAKARTA – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mengklaim semakin banyak investor luar negeri yang berprogres untuk menanamkan modal di proyek IKN. Teranyar, ada dua investor Singapura yang menandatangani non disclosure agreement (NDA) atau perjanjian kerahasiaan rencana kerja sama pada Kamis, (08/06/2023).
OIKN dan dua Investor Singapura teken NDA.
“NDA ini menjadi tahapan penting karena untuk menyusun feasibility study (FS),” kata Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, Minggu (11/06/2023).
Terlebih tahun depan Indonesia memasuki masa pergantian presiden. Praktis, menurut Trubus, situasi dan dinamikanya akan berubah. Begitu pula dengan aturan yang berlaku di periode kepemimpinan pemerintah saat ini. Misalnya, lanjut Trubus, HGU yang semula diberikan hingga 95 tahun, berubah menjadi lebih singkat. “Nggak apa-apa (IKN) dibangun. Tapi, lebih baik pemerintah bersabar. Bertahap saja,” kata Trubus.
Pemerintah memang sedang gencar mempromosikan sejumlah insentif untuk menarik minat investor. Hal tersebut, salah satunya dilakukan Presiden Jokowi saat menghadiri Ecosperity Week 2023 yang digelar di Singapura.
“Jangan khawatir. Kami telah menyiapkan insentif fiskal, seperti tax holiday, non-collected PPn, super deduction tax, bea impor, kami telah melakukan segalanya, khususnya terkait energi hijau dan industri hijau, kami akan memfasilitasinya sebaik yang kami mampu,” kata Jokowi seperti ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (08/06).
Selebihnya, Jokowi memaparkan survei Edelman Trust Barometer yang menyebut kepercayaan publik dalam melakukan bisnis di Indonesia ada di level yang tinggi, hanya satu tingkat di bawah Cina. Selain itu, di tengah ketidakpastian global, ekonomi Indonesia tumbuh konsisten di atas 5 persen. Bahkan tahun lalu tumbuh 5,3 persen dan pada kuartal 2023 tumbuh 5,03 persen.
Mengenai inflasi, Jokowi menyebut pemerintah berhasil menjaganya di level 4 persen pada Mei 2023 secara tahunan. Jokowi menyebut neraca dagang juga telah surplus selama 30 bulan berturut turut. Pada 2022, neraca dagang Indonesiai surplus sampai US$ 54,5 miliar.
“Apa lagi yang kalian tunggu?” kata Jokowi. “Jadi saya sarankan jangan menunggu terlalu lama. Jangan, hanya duduk dan menonton. Ini peluang emas yang sangat menarik di Indonesia yang kalian semua bisa jadi bagian.”
Potret Presiden RI Jokowi sedang membicarakan masalah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN)
(Rlg)