HUT ke- 76 RI, Presiden Jokowi Sampaikan Pidato Kenegaraan Secara Virtual

ZONABENGKULU.COM – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan Wakil Gubernur Rosjhonsyah, Senin (16/8) pagi, mengikuti Rapat Paripurna Pengumuman DPRD Provinsi Bengkulu dengan agenda, Mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam Rangka HUT RI ke-76 serta Mendengarkan Penyampaian Pengantar Nota Keuangan APBN RI TA 2022 secara virtual, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bengkulu,

Hadir dalam Rapat Paripurna itu,
Sekretaris Daerah Provinsi, unsur Forkompinda Provinsi serta OPD terkait.

Adapun Tema yang diusung HUT ke 76 RI yaitu “Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh”

Presiden RI Joko Widodo menyampaikan pidato Kenegaraan dua kali sekaligus, di Gedung Nusantara DPR/MPR RI Jakarta Pusat.

Pidato pertama Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT ke 76 RI pada Sidang Bersama DPR-DPD R.

Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian Pidato Pengantar Keterangan Pemerintah atas RUU APBN Tahun Anggaran 2022 beserta Nota Penjelasannya.

Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan krisis, resesi dan pandemi itiu diibaratkan seperti api.

Menurutnya, pandemi sebisa mungkin dihindari. Akan tetapi, jika tetap terjadi, banyak pelajaran yang bisa diambil.

“Kalau kita bisa hindari, tetapi jika hal itu tetap terjadi, banyak hal yang bisa kita pelajari. Api memang membakar, tetapi juga sekaligus menerangi. Kalau terkendali, dia menginspirasi dan memotivasi. Dia menyakitkan, tetapi sekaligus juga menguatkan,” kata Presiden Jokowi dalam sidang tahunan MPR di gedung parlemen, Jakarta.

Jokowi berharap api pandemi ini dapat menerangi bangsa Indonesia sehingga menjadi bangsa yang mawas diri dan tangguh menghadapi persoalan.

“Kita ingin pandemi ini menerangi kita untuk mawas diri, memperbaiki diri, dan menguatkan diri kita dalam menghadapi tantangan masa depan,” ujarnya.

Jokowi menyebut resesi dan krisis yang telah terjadi setelah Indonesia merdeka bisa dilalui. Ujian ini makin menguatkan pondasi bangsa Indonesia.

“Resesi dan krisis yang datang bertubi-tubi dalam perjalanan setelah Indonesia merdeka, juga berhasil kita lampaui. Setiap ujian memperkokoh pondasi sosial, pondasi politik, dan pondasi ekonomi bangsa Indonesia. Setiap etape memberikan pembelajaran dan sekaligus juga membawa perbaikan dalam kehidupan kita,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Menurutnya, semua ini adalah proses menjadi bangsa yang tahan banting, kokoh, dan mampu memenangi gelanggang pertandingan.

“Alhamdulillah kita berhasil melampauinya. Kemerdekaan Republik Indonesia bukan diperoleh dari pemberian ataupun hadiah, tetapi kita rebut melalui perjuangan di semua medan. Perang rakyat, perang gerilya, dan diplomasi di semua lini dikerahkan, dan buahnya membuat Indonesia sebagai bangsa yang merdeka,” ujar Presiden RI ke -7 ini.

Menanggapi Pidato Kenegaraan itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, penanganan maupun kebijakan ekonomi di masa pendemi ini tidak bisa tidak satu komando.

Kebijakan dengan tema besar Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh itu memposisikan bangsa untuk menyatukan kekuatan bahwa kita meyakinkan mampu melewati masa sulit ini.

“Kemudian tumbuh itu semua kekuatan ditumbuhkan, kita bersinergi satu narasi satu kekuatan. Tidak ada polemik, tidak ada perseteruan di sini yang ada hanyalah satu tujuan agar Indonesia keluar dari masa pandemi ini,” tutur Gubernur Rohidin, usai mengikuti Rapat Paripurna.

Menurutnya, kalau kita tidak segera menyatukan kekuatan maka persoalan bangsa ini tidak akan bisa diatasi. Dan tentu dampaknya nanti dirasakan masyarakat luas yaitu bangsa Indonesia.

“Makanya arahan pak Presiden Joko Widodo tadi sangat jelas saatnya kita betul-betul menyatukan semua tekad, menyatukan semua semangat termasuk sumber daya. Dari seluruh level ayo kita bergabung dan itulah yang dapat menyelesaikan persoalan,” pungkasnya. (SMS)

__Terbit pada
16 Agustus 2021
__Kategori
Pemerintahan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *