Percepatan Elektronifikasi Digital sangat berpengaruh terhadap kemajuan perekonomian Bengkulu.

BENGKULU – Percepatan elektronifikasi digital terkhusus masalah transaksi digital sangatlah penting, terutama para pelaku UMKM. Elektronikfikasi digital ini tentunya membutuhkan wadah berupa aplikasi, aplikasi yang digunakan merupakan metode pembayaran digital.

Bank Bengkulu telah merilis metode pembayaran QRIS di aplikasi mobile banking bank bengkulu dan telah disahakan pada pekan QRIS Nasional pada awal bulan Agustus 2023.

Pada pagi ini pihak media RRI Bengkulu mengadakan acara Dialog Bengkulu, bersama Pimpinan satuan kerja digital banking Bank Bengkulu dan pelaku UMKM, berlangsung di LPP RRI Bengkulu, Simpang SKIP, Jl. S. Parman No.31, Rabu, (30/08/2023).

Kemudian RZ. Achmad Fahmi selaku Pimpinan satuan kerja digital banking Bank Bengkulu menjelaskan “teman-teman UMKM tak perlu lagi menyediakan uang tunai, uang receh dan uang kembalian karna semuanya bisa dibayarkan secara reel time dari customer atau merchant, dengan QRIS mempermudah kita dalam elektronifikasi transaksi digital saat ini,” jelas Fahmi.

Pelaku UMKM di Provinsi Bengkulu tentunya tersebar luas di berbagai daerah, seperti di pedesaan yang terhambat sinyal akibat transaksi secara digital. Disinilah peran Bank Bengkulu hadir dalam memberikan solusi, edukasi dan pemahaman bagi pelaku UMKM di pedesaan, karena cabang Bank Bengkulu sudah ada di setiap kabupaten Bengkulu.

Bank Bengkulu terus bergerak maju dengan memperkenalkan program-program unggulan, salah satunya program BaBe Besar, dengan program ini telah memiliki agen sebanyak 496 merchant. Lanjut Fahmi “disamping kita memperkenalkan program BaBe Besar secara masif kita akan perluas Qris Bank Bengkulu,” ungkapnya.

Qris Bank Bengkulu dapat digunakan di luar kota maupun negara-negara tetangga yang telah bekerja sama denga negara Indonesia serta memepunyai aturan tertentu, seperti negara Thailand.

Selanjutnya, penggunaan Qris Bank Bengkulu oleh pelaku UMKM sangatlah berdampak baik, dijelaskan oleh Fitria Gustiana selaku pelaku UMKM bahwasanya “pembayaran melalui Qris sangat luar biasa, hampir 50% transaksi toko kami melalui Qris, dan di Qris ini sudah ada bukti transaksi pembayaran yang sangat berguna,” jelas Fitria.

Layanan Qris Bank Bengkulu akan terus di perbaiki, lanjut Fahmi “Qris Bank Bengkulu ini akan kami upgrade untuk kedepannya salah satunya menjadikan Qris Border Bank Bengkulu bisa digunakan di seluruh dunia,” pungkasnya.

“Alhamdulillah Qris masih banyak kelebihannya, pertama QR Code kita telah terbaca di seluruh mobile banking baik di Bank Swasta maupun Himbara, sudah bisa di scan di e-wallet,” pungkasnya.

Kemudian, peningkatan pelaku UMKM naik kelas dengan cara sebagai berikut:

  1. Memahami Elektronifikasi Transaksi
  2. Menerapkan Transaksi Digital
  3. Menerapkan pemasaran digital di media sosial, seperti Instagram, WhatsApp, Facebook, dll.
  4. Memberikan Packaging produk yang menarik
  5. Memberikan bahan produk-produk menarik serta modern
  6. Merekrut SDM

BaBe Besar (Bank Bengkulu Berangkat ke Pasar) telah berhasil memproses 66 agen UMKM/Merchant dengan memberikan pelayanan.
RZ Achmad Fahmi selaku Pimpinan satuan kerja digital banking Bank Bengkulu memaparkan “ Program BaBe Besar ini akan memberikan pelayanan berupa tranding dan pakinging bagi merchant, seperti pemberian pamplet nama usaha dan layanan backup dana,” jelasnya.

“Bank Bengkulu terus melakukan secara masif kegiatan marketing, seperti selling day yang dilakukan oleh tim di Bank Bengkulu Pusat dan Bank Bengkulu Capem, disinah kita bisa merekrut merchant atau pelaku UMKM,” ucap Fahmi.

Kemudian, “Hubungan Bank Bengkulu bersama kami para pelaku UMKM atau Merchant sangatlah solid, contohnya kami toko busana o’ase yang telah terbantu oleh BPD ini sejak awal merintis, misalnya ketika ada event, kebutuhan barang, souvernir, dan keikutsertaan event dari Bank Bengkulu itu kepada kami, dan juga kami terus di support dana” terang Fitri.

Selanjutnya membahas pertanyaan konsumen terhadap masalah Delay Qris dan penipuan Qris, disini Fahmi selalu pimpinan pusat menjelaskan “terkait pertanyaan pertama, Delay Qris terjadi ketika transaksi antara Bank lain itu H+1, namun jika transaksi sesama Bank Bengkulu langsung di hari yang sama,” jelasnya.

“Selanjutnya terkait pertanyaan kedua, Bank Bengkulu telah menyediakan layanan QR Merchant di aplikasi mobile banking yang melakukan filter transaksi yang masuk serta langsung terconnet ketika melakukan scan, dan tentunya para konsumen mengecek terlebih dahulu dana yang masuk,” jelas Fahmi.

Kemudian dijelaskan oleh RZ. Achmad Fahmi adapun tips cara mencegah penipuan QR Code, yaitu:

  1. Pastikan saat scan QR Code telah tercantum Merchant yang bersangkutan.
  2. Pastikan pengguna mobil banking adalah BJB yang telah diresmikan dan diawasi pihak OJK.
  3. Pastikan e-wallet yang digunakan telah terdaftar dan diawasi OJK.

Lanjut Fahmi, “QR code di transaksi digital ini ada 2 jenis, Statis dan Dinamis. Statis berupa QR Code berbentuk cetak yang nominal harga produk di tulis oleh konsumen sedangkan Dinamis merupakan QR code yang terdapat di aplikasi yang nominal harga produk di tentukan oleh merchant itu sendiri,“ terang Fahmi.

Kemudian pada layanan transaksi digital untuk para nasabah dan merchant Bank Bengkulu tidak ada biaya administrasi, namun yang dikenakan biaya itu dari merchant sendiri dengan ketentuan Merchant Diskon Rate (MDR), ketentuan tersebut telah diatur oleh Bank Indonesia sebesar 0,3%.

Dalam dunia digitalisasi mulai tersebar luas di Indonesia, salah satunya cara bertransaksi digital Ditargetkan seluruh lapisan masyarakat akan mengenal apa itu dunia digital. Maka dari itu Bank Bengkulu berperan persuasif dan masif dalam memberikan edukasi pada masyarakat Bengkulu, seperti memperkenalkan digitalisasi dalam program selling day, serta Bank Bengkulu memperkenalkan digitalisasi sejak usia dini.

Hal ini peran pemerintah sangat dibutuhkan, dijelaskan Achmad Fahmi “Kita perlu peran Pemerintah dalam peningkatan jaringan telkom, ungkap Fahmi.

Selanjutnya Fitri selaku UMKM Busana Batik Basurek Bengkulu menjelaskan, “Kami bergerak dalam produksi Handmade sehingga harga produk lebih mahal dari produk pabrikan, namun kami tidak takut kalah saing karna para komunitas pecinta kain Basurek pasti lebih menghargai karya kami, dan kami oase punya konsep “Zero Eyes” dengan memanfaatkan hasil limbah dari produksi batik Basurek menjadi produk yang mempunyai nilai ekonomis,” ungkapnya.

Lanjut Fitri, “Kami oase juga memiliki produk turunan dan tak kalah saing harga dengan produk-produk China di Indonesia,” pungkasnya.

Kemudian peran Pemerintah Bengkulu terhadap UMKM tentu sangatlah bermanfaat, dengan melalui kedinasan memberikan pelatihan tertentu, contohnya packaging produk, pelatihan website, serta diberikan fasilitas Merk dan BPOM, semua program Pemerintah bagus tinggal kitanya lagi memanfaatkan dengan baik sebagai pelaku UMKM,” jelas Fitri.

Bank Bengkulu juga selalu mementingkan kebutuhan Nasabah dan Merchant yang telah berkolaborasi, tentunya salah dengan pemberian modal usaha mikro dengan bunga kecil.

Lanjut Fitri, “Harapan kedepannya transaksi digital ini kedepannya harus berlanjut dan sudah bisa digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat, serta pihak perbankan terus bermitra bersama pelaku UMKM, selanjutnya harapan kepada Pemerintah memberikan pelatihan pada seluruh lapisan masyarakat selama 1 tahun,” tutup Fitri.

Bank Bengkulu kedepannya akan terus mengembangkan Banking Experience, lanjut Fahmi “Harapan kami Bank Bengkulu akan terus berusaha meningkatkan perekonomian Bengkulu, dengan kemajuan produk-produk digitalisasi kami akan menciptakan digital ekosistem, jadi seluruh lapisan masyarakat baik dalam maupun luar daerah akan mudah dan tidak sulit dalam transaksi digital,” tutupnya. [Dessain]

__Terbit pada
30 Agustus 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *