
Poltekkes Kemenkes Curup bantu percepat tangani kasus Stunting di Rejang Lebong
Rejang Lebong, Bengkulu – Mengenai masalah penanganan kasus Stunting di wilayah Provinsi Bengkulu, sebelumnya perlu diketahui Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) akibat akumulasi ketidak cukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan.
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting dapat terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun.
Stunting diukur sebagai status gizi dengan memperhatikan tinggi atau panjang badan, umur, dan jenis kelamin balita. Kebiasaan tidak mengukur tinggi atau panjang badan balita di masyarakat menyebabkan kejadian stunting sulit disadari. Malnutrisi merupakan suatu dampak keadaan status gizi baik dalam jangka waktu pendek maupun jangka waktu lama. Penyebab stunting bisa dikaitkan karena kurang gizi.
Dalam hal ini Poltekkes Kemenkes Bengkulu Kampus B Curup membantu penanganan kasus stunting di Kabupaten Rejang Lebong. “Poltekkes Kemenkes Kampus B Curup ingin memberikan sumbangsih dalam rangka percepatan penanganan stunting di Kabupaten Rejang Lebong. Hal ini dilakukan bersamaan dengan program pengabdian kepada masyarakat,” kata Penanggung Jawab Pengabdian Masyarakat Chandra Buana di Puskesmas Curup Tengah, Selasa (30/5).
Potret Poltekkes Kemenkes Bengkulu Kampus B Curup.
Dia menjelaskan Poltekkes Kemenkes Bengkulu Kampus B Curup ambil bagian dalam penanganan stunting karena masalah tersebut bukan masalah di wilayah itu saja tetapi sudah menjadi masalah nasional sehingga perlu dukungan semua pihak untuk menanganinya.
Jika kasus stunting ini tidak dilakukan pencegahan, tentunya akan berdampak sangat besar pada tumbuh kembang anak yang tidak optimal. “Kecamatan Curup Tengah ini kita pilih, karena di sini ada 5 fokus penanganan stunting,” katanya.
Dalam pengabdian masyarakat kali ini pihaknya akan memberikan pelatihan kepada kader konvergensi penanggulangan stunting dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang, terdiri datas 15 kader posyandu dan 15 orang dari pemangku kepentingan terkait.
Pelatihan kader konvergensi itu dilaksanakan selama satu hari dan dilanjutkan monitoring dan evaluasi (monev) kegiatan di posyandu selama satu bulan. Selanjutnya akan dilakukan monev ulang dua bulan kemudian.
Wakil Bupati Rejang Lebong Hendra Wahyudiansyah sangat mengapresiasi tindakan penanganan kasus Stunting di Kabupaten Rejang Lebong.
Wakil Bupati Rejang Lebong yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Rejang Lebong Hendra Wahyudiansyah menyampaikan apresiasi atas bantuan yang diberikan Poltekkes Kemenkes Kampus B Curup.
Dia menilai kegiatan yang dilakukan oleh Poltekkes Kemenkes Kampus B Curup di daerah itu sangat bagus untuk menciptakan kader-kader penanganan stunting di Kabupaten Rejang Lebong khususnya di Kecamatan Curup Tengah.
“Kami berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan di kecamatan-kecamatan lain yang ada di Kabupaten Rejang Lebong, sehingga nantinya penanganan stunting di kabupaten ini bisa lebih maksimal lagi dan angka stunting Rejang Lebong yang kini berada 20,2 persen bisa terus turun,” tutupnya.
(Rlg)